Syarat syarat menulis pantun sebaiknya kita pahami sehingga dalam membuat pantun kita tidak menyalahi syaratnya, pantun sendiri adalah karya budaya yang penuh nilai keindahan yang diwariskan oleh nenek moyang kita. Melalui pantun, kita dapat mengekspresikan perasaan kepada orang lain secara akrab. Pantun juga dapat dijadikan sarana untuk menyampaikan pesan moral dan nilai budi pekerti. Namun tak sedikit juga kita lihat di televisi para komedian menggunakan pantun untuk ajang lucu-lucuan agar penonton tertawa.
Contoh Pantun
Tanam pisang tumbuh kelapa
Terbit bunga pucuk mati
Budi tuan saya tak lupa
Sudah terpaku di dalam hatiKapal berlayar dari Tarakan
Ambil gaji sewa kemudi
Mati ikan karena umpan
Mati saya karena budi
dikutip dari : geocities.com
Syarat-Syarat Pantun
Dari kedua pantun diatas mungkin anda bisa melihat bahwa ada pola-pola tertentu yang ada dalam pentun tersebut untuk lebih jelasnya perhatikan syarat dan unsur pantunnya.
Unsur-unsur pantun | Syarat – syarat pantun |
Jumlah baris pada setiap bait | Terdiri atas empat baris |
Jumlah suku kata pada setiap baris | Terdiri antara 8–12 suku kata |
Fungsi baris ke-1 dan ke-2 | Sebagai sampiran |
Fungsi baris ke-3 dan ke-4 | Sebagai isi |
Memiliki rima | Rima baris ke-1 = rima baris ke-3 |
Menulis Pantun
Dalam menulis pantun ada dua hal yang perlu kita perhatikan pilihan kata(diksi) dan syarat-syarat pantun yang dituliskan di tabel tadi. Pilihan kata (diksi) dalam pantun harus diperhatikan dengan cermat untuk menemukan bunyi akhir (rima) yang sesuai dengan syarat-syarat pantun. Hal pertama yang perlu ditentukan adalah isi pantun, bukan sampiran. Sampiran baru ditentukan setelah isi pantun benar-benar sesuai dengan pesan yang hendak disampaikan.
Semoga bermanfaat.